Sahabat tentu saja ada yang sejati dan ada juga sahabat yang tidak
sejati. Sahabat sejati tentu saja adalah sahabat yang tetap bersahabat kendati
dalam berbagai kondisi dan situasi. Alhamdulillah dalam perjalanan hidup aku,
banyak mempunyai sahabat sejati walaupun tidak sedikit juga yang tidak sejati.
Kembali kepada niat persahabatan masing-masing. Ada yang punya maksud dan niat
tertentu.
Dan ada pula yang hanya mengejar pamrih. Biasanya yang ini tidak
langgeng.
Sahabat sejati aku yang walaupun cukup lama kami berpisah namun
tetap terjaga hingga dari masa ke masa cukup banyak. Untuk sekedar beberapa
contoh, ketika aku sedang dalam keadaan labil dan down, bahkan sempat tidak ingin
berjuang melanjutkan sebuah perjuangan yang suci ini, sahabat-sahabat sejati
itu turut memberikan saran dan masukan untuk mengembalikan semangat yang hilang,
selain keluarga tentunya. Tapi begitulah kenyataannya. Dan memang seperti itu
sejatinya hubungan sebuah persahabatan.
Begitulah, sebuah persahabatan abadi yang tanpa pamrih dilakukan
maka hasilnya pun akan sama didapatkan. Memang selama ini aku menjadikan motto
hidup aku bagaikan ungkapan Sheikh Hasan Al-Banna yang berbunyi, “Kuunuu
Ma’annasi kassyajar, yarmunahu bilhajar, fayarmiihim bitsamar”.
Bermuamalahlah kalian dengan orang lain bagaikan pohon buah. Kendati dilempari
dengan batu, namun dibalasnya dengan buah”. Dan motto yang lain, “Irhamu
man fil ardhi yarmamkun man fissamaa’”. Kasihanilah yang di bumi ini
(manusia, hewan dan alam), maka pasti yang di langit (Allah dan para Malaikat)
akan mengisihimu’. Dan itu pasti.
0 Masukan:
Posting Komentar