Ads 468x60px

Senin, 01 April 2013

TWINS


Kisah ini terjadi disebuah kota yang damai di Perth, seorang pria yang bernama muhsin, ia seorang mahasiswa yang melanjutkan belajarnya di kota tersebut, ia memiliki cinta yang terpendam terhadap seorang temannya di kampus. Namun ia tidak pernah mengungkapkannya, ia hanya selalu menyimpan didalam hati dan hanya berharap temannya bisa mengetahuinya sendiri, akan tetapi temanya tersebut tidak pernah mengetahuinya, hanya menggapnya sebagai seorang sahabat, tidak lebih.

Suatu hari,  muhsin mendengar bahwa sahabatnya akan segera melangsungkan pernikahan sebut saja Shila, sapaan akrab dari Nayshila, hatinya serasa sesak, tetapi ia hanya bisa tersenyum,”aku berharap kau hidup bahagia”. Sepanjang hari muhsin bersedih, ia menjadi tidak bersemangat dalam hidupnya, tapi ia selalu mendoakan kebahagiaan sahabatnya.
Pada tanggal 1 maret sahabatnya memberikan contoh undangan pernikahannya yang akan segera dicetak kepada muhsin, ia harap muhsin akan datang, Shila melihat muhsin sahabatnya yang kurus dan tidak bersemangat lagi bertanya “apa yang terjadi denganmu, kau ada masalah?”
Muhsin hanya bisa tersenyum semanis mungkin “kau salah lihat, aku tak punya masalah apa apa, wah contoh undangannya bagus, tapi aku lebih setuju jika kau pilih warna biru muda, lebih cerah dan damai…” ia mengomentari rencana undangan sahabatnya tersebut.
Shila pun tersenyum “oh ya, aku akan menggantinya, terimakasih atas saranya Sin, aku harus pergi menemui calon suamiku, hari ini kami ada rencana melihat lihat gaun pengantin dan persiapan pernikahan kami,…daaag” muhsin hanya bisa tersenyum, melambaikan tangan, hatinya yang sakit.
20 April. Mushin terbaring dirumah sakit, ia mengalami koma, muhsin mengidap kanker darah stadium akhir, kecil harapan muhsin untuk hidup, semua organya yang berfungsi hanya pendengaran dan otaknya, yang lain bisa dikatakan “mati” dan semuanya memiliki alat bantu, hanya mukjizat yang bisa menyembuhkannya.
Sahabatnya setiap hari menjenguknya, menunggunya, bahkan ia menunda pernikahannya. Baginya muhsin adalah tamu penting dalam pernikahannya. Keluarga muhsin sendiri setuju memberikan “suntik mati” untuk muhsin karena tidak tahan melihat penderitaan muhsin.
Bagaimanakah kisah hidup muhsin selanjutnnya, apakah perasaan cinta Muhsin terhadap nayshila akan diungkapkan menjelang akhir hidupnya, apakah akan datang sebuah mukjizat dari cintanya tersebut? To be continued….

0 Masukan:

Posting Komentar