CINTA?
Apa itu cinta?
Bukan cinta Laura atau Cinta Kuya ye, tapi **perasaan
cinta**kalau AKU sering mendengar dari para pujangga bahwa Cinta itu
adalah anugerah Tuhan…
maka AKU berkata bahwa cinta adalah:
cinta – cin.ta: sebuah rayuan syetan yang akan membawa anda
kepada kejerumusan yang dilarang Tuhan. Mungkin dengan cinta orang bisa
melanjutkan keturunan, tetapi itu baru pahalamu wahai Cinta!
Nanti pahalamu akan diakumulasi dengan dosa-dosamu!
PERTAMA, cinta membuat orang melakukan apa yang
disebut pacaran, yang sebenarnya DILARANG dalam agama! Bahkan sampai melakukan
perzinaan!
KEDUA, cinta menjerumuskan anak Adam menuju
kemusyrikan. Lihat saja, mereka yang jatuh cinta menganggap kekasih mereka
sebagai pujaan hati, padahal tidak ada yang berhak dipuja selain Tuhan!
KETIGA, cinta membuat seseorang menjadi posesif.
Merasa memiliki seseorang, bahkan dia walau keluar kota mesti melapor dulu
setiap malam jam 22.00 waktu Indonesia Barat. Memangnya tahanan yang bebas
bersyarat?
KEEMPAT, ini dia yang paling saya tidak suka, cinta
membuat seseorang menjadi pencemburu. Ini ada kaitannya dengan point ketiga.
Kadang-kadang kalau pergi dengan orang lain yang lawan jenis pasangannya akan
curiga berat.
KELIMA, cinta bisa menimbulkan pertengkaran, bahkan PERANG!
Jika ada seseorang yang sudah menjadi pacar seseorang lalu seseorang merebut,
kontan pasti yang menjadi pacarnya akan bertengkar dengan yang merebut.
Haha! Kena kau! 5 banding 1! Kau kena sekarang wahai Cinta!
Ternyata meskipun kata AKU bukan cinta yang salah, tetapi kau itu HINA!
Meskipun kau diagung-agungkan banyak orang! Ternyata KAU HANYALAH OMONG
KOSONG, WAHAI CINTA!!!
Tapi apakah kita tidak boleh
mencintai seseorang?
“BUKANNYA TIDAK
BOLEH, tetapi kita tidak boleh **LEBAY** dalam bercinta. Tidak boleh
posesif dan tidak boleh terlalu mengagungkan cinta. Bahkan rela melakukan
sesuatu untuk mendapatkan perhatian dari wanita yang diagung2kan atas nama
CINTA…
Tapi kenapa ya
jaman sekarang oang lebih mengagungkan cinta daripada Tuhannya?”
(Author : AKU)
0 Masukan:
Posting Komentar